Antara Hari Ibu dan Mother Day's

Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember oleh masyarakat Indonesia dengan mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada ibu dengan memberikan hadiah baik itu berupa kado ataupun bunga, serta ada sebagian masyarakat membebaskan para ibu-ibunya dari rutinitas sehari-hari.

Peringatan Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan peringatan Hari Ibu atau Mother Day's di negara Amerika Serikat dan Kanada yang jatuh pada hari Minggu di minggu kedua bulan Mei, sedangkan di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah yang mendapatkan pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret.

Sejarah Hari Ibu di Indonesia sendiri diawali pada tanggal 22 Desember 1928 organisasi-organisasi perempuan mengadakan kongres pertamanya di Yogyakarta dan membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Jadi Misi sejati peringatan Hari Ibu adalah mengenang perjuangan kaum perempuan menuju kemerdekaan dan pembangunan bangsa.

Pada tahun ini ada satu orang yang paling sibuk dalam perayaan Hari Ibu, yaitu si Surti, bolak balik surti ngomong kalau tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu, bahkan dia menulis tulisan Hari Ibu besar besar dan ditempelkan di pintu kamar mandi supaya dapat dibaca dengan jelas. Surti juga berharap-harap "paling tidak, dapat panci", sambil senyam senyum menempelkan gambar panci.

Dan, benar sore kemarin si Tedjo membawa panci baru beserta kertas kado. Seneng bener hati si surti, dia pura-pura ngga tahu ketika si tedjo menyimpan pani di bawah tempat tidur. "Mesti mau dibuat kejutan" bathin surti.

Besok siangnya si surti melihat pancinya sudah tidak ada di bawah tempat tidur. Dicari dimana-mana ngga ada. Tedjo yang barusan pulang melihat surti lagi bingung langsung tanya "cari apa si sur?".

"Emh, pan ... . lagi mencari sutil," kata si surti

"Oh, suthil. Tak kira lagi cari panci. Tadi sudah tak kirim ke emakku," kata Tedjo.

"Lho kok Emak?" Surti kuaget.

"Kamu sendiri yang mengingatkan, katanya hari ini adalah Hari Ibu. Ada gambarnya panci ya tak belikan panci buat emakku," kata Tedjo. Muka surti langsung merah. "Kok Emak? Lha aku?"

Tedjo cuman bisa melongo, "Kamu kan belum punya anak ya belum pantas dipanggil emak. Hari Ibu dibuat untuk emak-emak, gak dibuat bojo, kan tidak ada yang namanya Hari Bojo."

Surti ya merengek-rengek, "Panci. Pokoke panci!"

"Gimana si surti ini. Tadi mencari sutil, sekarang kok panci," guman Tedjo.

"Oalah surti ... surti ...!!!"

Pic source : adhitya82

*) dari berbagai sumber

17 komentar

Selamat Hari Ibu, Berbahagialah yang memiliki ibu nan berhati mulia. Yaa Allah ampunilah segala dosa2 Ibu Bapak kami.

Trims atas infonya, sudah mengingatkan. Sukses selalu Brooo & tetap semangat

Balas

duhh g dapet pertamaxx..hehehe
selamat hari ibu juga kawan....

Balas

selamat hari ibu, semoga kita selalu menjadi anak yang berbakti pada ibu terus menerus

Balas

met hari ibu sobat, moga dihari yang penuh bahagia itu, ibu2 qta dalam keadaan sehat2 selalu

Balas

selamat hari ibu!!
btw,ceritanya kocak juga...

Balas

Ceritanya lucu Sob, selamat hari Ibu untuk seluruh Ibu di Indonesia...

Balas

kasih ibu sepanjang masa bagai sang surya menyinari dunia.
kayak lagu aja..
met hari ibu..

ingak-ingak surga dibawah telapak kaki ibu

Balas

selamat hari ibu, moga kita makin berbakti pada ibu, huaaa.... T_T

Balas

Selamat hari ibu ya, miss you mom... :)

Balas

Met hari ibu... buat para ibu-ibu...

I LUv U mom

Balas

heheheheee..dasar surti ada-ada aja nich

Balas

kasih ibu sepanjang masa, tidak akan bisa tergantikan oleh apapun..

Balas

Terimakasih ibu, nenek dan semua wanita2 di dunia.

Balas

hari ibu sudah lewat... :)

tapi tetap kasih ibu tidak pernah usai

Balas

sudah di follow, follow balik ya,. thanks,.

Balas

kalau belum punya anak gak boleh ya dipanggil ibu ?, ini mengingatkan pada pakde sendiri saat belum punya anak, pakde rasanya risih waktu dipanggil sama budhe ( istrinya pakde ) dengan sebutan "ayah"
tapi sekarabg sudah lazim baru pacaran saja sudah panggil "mama-papa"

Balas