Penjara Kalisosok Kini Tidak Angker dan Seram Lagi

Sepinya hidup dalam penjara, tak juga hilangkan, rasa sesal dan rasa bersalah, wajahmu bayangmu, datang menggoda ... . loh lak iyo toh ... belom-belom Pak Liek sudah datang mengamen menyanyikan lagu milik God Bless.

Penjara, LP (Lembaga Permasyarakatan atau yang lebih keren lagi disebut sebagai Hotel Prodeo adalah tempat bagi orang-orang yang telah diputuskan sebagai terpidana dalam kasus pidana atau kriminal oleh hakim pengadilan. Jangan sekali-kali menginap di penjara, begitulah yang ada di benak kita-kita maupun para pelaku kriminal.

Dalam bayangan kita penjara adalah sebuah tempat yang tertutup dari dunia luar terdiri dari banyak ruangan atau sel yang kumuh dan pengap karena berjubelnya penghuni sel. Tetapi lain lagi dengan sel Artalyta Suryani layaknya kamar hotel bintang lima sebelum ditemukan oleh Satgas Mafia Hukum.

Penjara Kalisosok, masyarakat Surabaya pasti mengenal tempat tersebut, Sebuah penjara tua yang sejak jaman dulu dikenal seram dan angker. Pada masa penjajahan Belanda, penjara ini dikenal sebagai tempat menyiksa para pejuang Kemerdekaan Indonesia. Sedangkan pada perkembangannya seiring dengan Kemerdekaan Indonesia, penjara Kalisosok digunakan sebagai tempat bagi para narapidana politik dan kelas berat.

Kini kesan angker dan seram pada penjara Kalisosok seakan musnah tiada berbekas. Tampak pada dinding luar sekarang ini penuh dengan lukisan mural warna warni sehingga memberikan kesan menyanangkan bagi yang melintas.

Pada bagian dalam penjara Kalisosok sendiri masih tampak adanya tanda-tanda bekas sebuah penjara seperti menara penjaga dan beberapa ruangan yang masih berpintu terali besi. Kalau dulu ruangan-ruangan tersebut merupakan kamar bagi para narapidana tetapi sekarang ini ruangan-ruangan tersebut telah berubah fungsi menjadi kamar kos-kosan.

Nasib penjara Kalisosok yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya kini nasibnya tidak menentu. Baik mengenai status kepemilikan maupun ke depan bakal disulap menjadi apa. Bangunan penuh cerita sejarah ini, sekarang tak ubahnya puing-puing sejarah yang hilang dan hanya beberapa bagian saja yang masih tersisa.

Penjara Kalisosok pada tanggal 1 September nanti genap berusia 202 tahun. Sebab, berdasar catatan, penjara di kawasan Surabaya Utara itu dibangun pada era Gubernur Jenderal Herman Willem Deandles pada 1808 silam atau lebih dari dua abad. Sejumlah Tokoh perjuangan Kemerdekaan Indonesia pernah merasakan menjadi tahanan Kalisosok seperti Soekarno dan Kiai Haji Mas Mansur. Kiai Haji Mas Mansur bahkan wafat di penjara ini pada tahun 1946.

Penjara Kalisosok tinggal menunggu kepunahan bangunannya, yang tertinggal hanya catatan sejarah dan kisahnya seperti segelas kopi susu pahit tampa gula dan beberapa batang rokok GG Surya Pak Liek ini yang telah lenyap dan cuman tersisa leteknya (ampas kopi) saja.

Suka artikel ini? Bagikan :

FacebookGoogle+