Kekuasaan Tidak Akan Lari Kemana-mana

pemilukadaPada jaman dahulu kala di masa pemerintahaan kerajaan, dalam melanggengkan kekuasaan atau kerajaan bila sang raja hendak mengundurkan diri sebagai raja atau sang raja mangkat (meninggal dunia) maka pewaris tahta kerajaan akan diwariskan kepada trah atau keturunan raja dalam hal ini diteruskan pada putra mahkota atau putrinya. Apabila sang putra atau putri sang raja belom cukup umur atau masih kecil biasanya akan dipegang dulu okeh sang permaisuri, bila sang raja tidak mempunyai keturunan dari sang permaisuri maka tahta kerajaan akan diteruskan kepada putra dari salah satu selirnya.

Pada jaman sekarang, di banyak negara pemegang kekuasaan dipilih langsung oleh rakyat maupun melalui senat/dewan perwakilan rakyat. Di Indonesia sendiri sekarang yang katanya menganut sistim demokrasi, pemilihan pemegang kekuasaan baik itu presiden, gubernur dan walikota/bupati langsung dipilih oleh rakyat melalui Pemilu maupun Pemilukada. Untuk jabatan presiden, gubernur maupun walikota/bupati sendiri dibatasi hanya dua periode masa jabatan, setelah itu tidak dapat mencalonkan kembali pada posisi jabatan yang sama.

Meskipun sekarang menganut Indonesia sistem demokrasi, tapi tanda-tanda kembali seperti pada jaman kerajaan dulu yaitu diturunkannya kekuasaan pemerintahan pada keluarga sehingga kekuasaannya tidak lari kemana-mana, sekarang ini mulai tampak, walaupun dengan cara yang berbeda yaitu dengan majunya para istri bupati dalam pencalonan bupati di berbagai daerah.

Keadaan tersebut bisa kita lihat sekitar dua tahun lalu di Kabupaten Minahasa Tenggara ketika terjadi persaingan para istri dari dua bupati. Mala Mailangkay Pontoh, istri penjabat Bupati Albert Pontoh, maju sebagai kandidat dari PDIP bersaing dengan kandidat dari Partai Golkar, Tjeli Tjanggulung, istri Bupati Talaud Elly Lasut. Dalam persaingan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Tjeli Tjanggulung, istri Bupati Talaud

Di Indramayu, Hj Anna Sophana, istri Bupati Irianto M.S. Syarifudin, didorong-dorong oleh pengurus Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) setempat untuk maju sebagai kandidat bupati dalam pilkada tahun ini. Alasan ketua Gapensi Indramayu, ''Bagaimanapun kesinambungan kepemimpinan daerah harus turut kita perjuangkan bersama.''

Sementara itu di Sidoarjo - Jawa Timur, Emy Susanti Hendrarso yang merupakan istri Bupati Sidoarjo Win Hendrarso ikut juga meramaikan Pemilukada sebagai calon bupati Sidoarjo meskipun sampai saat ini belum memiliki kendaraan politik.

Yang lebih heboh dan seru sekarang ini adalah di Kabupaten Kediri - Jawa Timur. Bupati Sutrisno saat ini sudah tidak mungkin mencalonkan diri lagi, dia sudah dua kali menjabat, tapi dalam demokrasi tidak melarang istri bupati maju sebagai kandidat bupati setelah suaminya tak mungkin maju lagi. Karena itu, tahun ini dua istri Sutrisno maju sekaligus sebagai kandidat dari partai berbeda.

Dua istri tersebut yakni Hj Haryanti istri tua digotong PDIP, dan Hj Nurlaila yang tercatat sebagai istri muda digendong ke mana-mana dan beramai-ramai oleh PAN dan 23 partai kecil.

Itulah salah satu fakta dan kecendurangan yang ada dalam demokrasi negara Indonesia sekarang ini. Bagi orang-orang yang berada di luar lingkaran kekuasaan mungkin terasa sangat membosankan karena tabiatnya selalu begitu dan manuvernya mudah diduga. Namun, bagi mereka yang menggenggamnya atau yang ingin berkuasa, kekuasaan adalah sesuatu yang selamanya memukau dan karena itu harus direbut dengan segala cara dan dipertahankan dengan cara apa saja. Dan, mengerahkan sekaligus dua istri sebagai kandidat bupati saya kira bisa dimasukkan dalam kategori ''dengan cara apa saja'' itu.

Dorongan patriotik untuk mengabdi? Mungkin. Atau kehendak untuk tetap menggenggam kekuasaan? Mungkin juga. Anda boleh mengambil kesimpulan apa saja, sebab politisi bebas bertingkah semaunya.

Tak terasa waktu beranjak malam dan segelas kopi susu pahit tampa gula serta beberapa batang rokok GG Surya telah habis menemaniku menonton panggung politik yang gegap gempita layaknya tayangan sinetron dan infotaiment. Tapi itulah kenyataan, kalau tidak suka ya jangan melihat infotaiment, gitu aja kok repot.

46 komentar

hahaha...

Politik??? No comment sob... hahaha...

Balas

@Rock : selamat menikmati malam pertama pex ...

Balas

ya kalo ane ga tau ni masalah jabatan gini kalo pengen si dari kalangan orang yang bener sanggup mimpin hehehe ga perlu ada demokasi

Balas

sob bagi kopinya salut bisa bikin artikel panjang ane aja ga bisa..sip sip sukses ya

Balas

pokok'e tahta menjadi ujian berat bagi manusia yo bung...

Balas

Begitulah politik dinegera kita ..
bukan semakin maju malah makin mundur kebelakang.. :(


salam kenal

Balas

@Rock : disini tidak ada komeng pex ...
@netmild : sanggup mimpin belom tentu baik dalam memimpin
@NegeriAds.com Solusi Berpromosi : malam ini kopinya abiz sob
@Bayu Lebond : kalau untuk ujian yang ringan apa bung lebond
@Delia : ya begitulah ... salam kenal balik ...

Balas

jayalah indonesia dengan sistem demokrasi..
smg jg tdk otoriter ..
nice post sobat

Balas

Hmm.. Masalah ginian gak urusan ahh. hehehehe

Balas

gitu aja kok repot pakde sangat menyukai joke dari "Bapak Bangsa" Gus Dur

tentang kekuasaan ini memang selalu menyilaukan mata manusia dan cara melanggengkannya akan selalu mengikuti perkebangan jaman

mungkin rakyat juga sudah tahu beberapa saat yang lalu " Ibu Ani SBY " juga sudah dihembus hembuskan oleh partai PD untuk tampil dalam perebutan menjadi pemilik kursi no 1 di RI ini

Balas

politikk ya brow....selalau tetep msalah jabatann....

kalau ane lebih suka di dunia pdndidikan aja..

Balas

Kekuasaan politik seperti halnya intrik dan rekayasa, siapa punya uang dan kekuatan dialah yang akan menjadi pemenang,,

Kalau kekuasaan masih seperti zaman dahulu, yaitu diberikan kepada keturunannya...
wah itu sih kenakan,, hehe

Balas

dasar aja gila jabatan!!!
Hufff.... aku benci sama politik!!
aku g tau tentang politik, dan aku juga g mau tau!!! Orang2 itu bisa nya cuma nyusahin rakyat aja!!!!!

Balas

nepotisme disini berlaku g bos?kan suaminya da jadi terus istrinya ikut2an jadu juga?

Balas

waha kalo ngebahas soal kekuasaan memang beragam warnanya sob g ada habisny banyak sisi untuk celah dijadikan bahan hehe...
negeri kita namanya saja demokrasi tapi tetap yang banyak uang yg akan menang haha..
sukses slalu!

Balas

kekuasaan = tahta, yang sudah ada yang mengaturnya

Balas

wah politik bikin puyeng,... buset banyak fenomena bingung yang bener yang mana hehe

Balas

asalkan pemimpin tsb bisa meningkatkan kesejahteraan orang pinggiran, saya kira proses pemilihan demokratis atau model silsilah ga begitu jd masalah, krn intinya terletak dari pribadi pemimpin tsb. seperti sejarah kemakmuran dan kehancuran majapahit kan dr faktor pribadinya; bukan karena faktor sistem pemilihannya... : haiyah dowo banget komentare.. kabuurr

Balas

saya ga bisa berkata apa2 kalau bicara tentang ini,,,

Balas

jiahhh,,
emang kekuasan bisa lari-lari yah????
hehehe

Balas

Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR. Ath-Thabrani)

Balas

Jika sudah dikehendaki Tuhan,kekuasaan memang tidak akan lari kemana

Balas

semoga indonesia lebih baik..tapi kapan ya..hanya selalu berharap tapi ga peduli ah mari majukan bangsa ini dengan cara kita masing masing hehehe piss

Balas

pagi kawan..... kekuasaan berat tanggung jawape harus di gunakan dengan benar sebelum jadi masalah

Balas

sory brow baru mampir, coz emang baru OL
emang kekuasaan mau lari kmna brow???
ane klo yg namanya gini2an gak ngarti deh, mending nonton naruto wkwkwk

Balas

salah satu dari 3 hal yg membuat sengsara manusia, khususnya laki2 ya.:D

Balas

kekuasaan kadang melupakan jati diri kita kalao gak bs mempertanggungjawabkannya

Balas

siapakah calon pemimpin yang bagus ya sobat heheheh

Balas

Dimana2 pada sibuk dengan pilkada, hehehe...
Ya..semoga aja kekuasaan benar adanya, tidak dibeli.

Balas

Bicara sooal politik, nyerah deh.
Gak bisa komen, takut2 ntar malah salah, hehehheh.. :D
Btw, salam kenal :)

Balas

hahaha...

Aku datang lagi pak liek... ditunggu update terbarunya...

Balas

udah balik lagi ya ke jaman kerajaan....
harusnya kan gak boleh kayak gitu...

Balas

info yang menarik kawan..
makasih sudah menglas tema politik ini,dapat menambah pengetahuan...

Balas

terimakasih infonya sahabat,numpang baca2 dulu ya..

Balas

Sulit untuk mendefinisikannya
Menyedihkan atau mengherankan
apalagi tentang dua istri yang sama-ingin menggantikan sang suami
klo istilah orang kutai : Merengge
atau memasang alat seperti jala yang bentuknya menyerupai net volley
klo ikan yang satu lolos...mungkin ikan yang lain bisa ketangkap
:)
Yahh mudah-mudahan saja mereka bisa amanah.

Balas

pengetahuan yang menarik dan sangat bermanfaat...

Balas

Masih lari terus pak liek??? hahaha...

Balas

berarti sekarang para keluarga pejabat lagi rame-rame rebutan jabatan.. hayah.. !!
ya.. menurut saya sih ndak apa-apa mereka para keluarga pejabat mau ikut2an menjabat, asal bisa mengemban amanat itu dengan baik, dan bukan karena gengsi "saya ini sitri pejabat".. hehehe..
mbulet sekali komeng saya ini..
yowes salam kenal ae.. :D

Balas

wes pokoke ojo jotos jotosan hehehe

Balas

kekuasaan memang tidak kemana2 pak liek karena selalu akan dijaga sepenuh hati oleh para sanak saudara, kalo perlu dijadikan tahta permanen.

Balas

ya begitulah manusia, mengatasnamakan agama untuk kepentingan pribadi, sepertinya baik, tepo seliro terhadap wong cilik tapi semuanya kamuflase..........

sebaik2nya pemimpin adalah kaum laki2, kembali kepada kodrat kemanuasian, tidak ada imam perempuan yang mengimami laki2, dan wanita terlahir dari tulang rusuk adam..... jangan pernah lupa akan jadi diri kita sebagai manusia.

Mohon maaf kepada para pemimpin yang umumnya sudah bergelar H dan Hj...... coba dengan jernih hati dan pikiran serta kerendahan diri kepada yang menciptakan diri, berkenan mengkaji semuanya...... without any bargain.......

Balas