Nasib Pembangunan Gedung DPR dengan Gedung Sekolah

Pembangunan Gedung DPR RI yang rencananya berdiri setinggi 36 lantai dengan anggaran pembangunan yang bisa dikatakan begitu fantastis Rp 1,8 triliun. Kondisi gedung DPR yang sekarang ini katanya miring 8 derajat dijadikan alasan untuk pembangunan gedung DPR yang baru. Peletekan batu pertama rencananya akan dilakukan pada akhir Agustus dengan rencana pemakaian anggaran selama tiga tahun.

Sebaliknya sungguh tragis bila melihat gedung sekolah banyak yang sudah miring, hampir roboh, bahkan banyak juga yang sudah roboh tapi belum tersentuh pembangunan ataupun renovasi sama sekali. Alasan yang klasik digunakan selalu tidak ada anggaran ataupun menunggu anggaran tahun depan tetapi begitu anggaran untuk pembangunan gedung DPR langsung disetujui tanpa pernah melihat keadaan rakyat.

Para pejabat pemerintahan baik itu pusat maupun daerah ataupun anggota dewan yang tidak terhormat baru lantang koar-koar hanya ketika ada gedung sekolah yang roboh rame diliput oleh media massa. semua merasa bagaikan menjadi pahlawan kesiangan dengan datang ke lokasi sekolah yang ambruk ataupun dengan memberikan dana perbaikan gedung sekolah.


Pak liek hanya bisa menutup sebelah mata melihat semua hal tersebut. Mata yang terpejam takut untuk melihat kalau ada gedung sekolah yang setiap waktu akan roboh lagi. Sedangkan mata yang terbuka melihat kelakuan para anggota dewan yang tidak terhormat terhadap rencana pembangunan gedung DPR yang baru. Pak Liek tak habis pikir yang miring itu gedungnya atau yang ada dalam gedung, atau gedung tersebut memang mencerminkan sikap penghuninya yang pikirannya miring.

Bagaimana bisa siswa sekolah SD, SMP, SMA/SMK mendapatkan hasil UN yang bagus, kalau sarana pendidikan saja tidak terurusi terutama yang ada di daerah-daerah. Apakah kalau gedung dewan sudah tidak miring lagi itu berarti mencerminkan sikap penghuni didalamnya juga tidak miring ... semua itu hanya rumput yang bergoyang yang bisa menjawab.

Pak Liek sudah tidak bisa bicara banyak lagi, hanya bisa geleng-geleng kepala sambil menikmati segelas kopi susu pahit tampa gula dan rokok GG Surya, melihat kelakuan anggota dewan yang tidak terhormat.

Suka artikel ini? Bagikan :

FacebookGoogle+