Peluang Bisnis Kuliner Penyakit Diabetes Mellitus

"Ning gunung tak cadhongi sega jagung, yen mendhung tak silihi caping gunung, sokur bisa nyawang, gunung ndeso dadi reja, dene ora ilang nggone padha loro lopo", itulah sepenggal lirik lagu berbahasa jawa dengan judul "Caping Gunung". Lagu Caping Gunung yang dipopulerkan oleh Waljinah dan merupakan buah cipta karya dari Gesang.

Pada postingan kali ini saya tidak perlu lagi membahas siapa itu sosok Gesang dan Waljinah karena tentu semua sudah pada tahu siapa mereka berdua, dan juga bukan tentang gunung yang menghiasi lirik lagu tersebut. Kali ini bahan bahasan saya tentang makanan (jadi laper ...) yaitu sego jagung yang dalam bahasa Indonesianya nasi jagung.

Nasi jagung yang dalam bahasa jawanya sego jagung, nasi empog kalau dalam bahasa madura, kalau untuk daerah lain saya kurang tahu, mungkin ada yang bisa menambahi buat menambah kasanah perbendaharaan kata.

Nasi jagung merupakan makanan tradisional masyarakat khususnya masyarakat kaum bawah, karena kebanyakan dijual di dalam pasar-pasar tradisional, karena penjualannya hanya di pasar-pasar tradisional maka jam bukanya pun hanya sebentar yaitu pagi antara jam 5 - 6 dan tutupnya sekitar jam 10 - 11 siang.

Nasi jagung merupakan perpaduan nasi dan jagung yang dimasak jadi satu. Dalam penyajiannya tiap daerah berbeda-beda dalam hal sayur dan lauk pauknya. Kalau di pasar tradisional dekat rumah saya menunya berupa nasi jagung, urap-urap, ikan asin, dadar jagung dan sambal dengan harga yang sangat-sangat terjangkau yaitu cuman 2000 rupiah dengan rasa yang nikmat dan bikin kenyang samapai sore hari.

Nasi jagung disamping sebagai makanan pokok masyarakat kaum bawah, ternyata juga dipercaya dapat menetralisir asam lambung dan gula darah atau yang biasa disebut penyakit kencing manis (diabetes mellitus).

Penyakit kencing manis (diabetes mellitus) merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tapi bisa dikendalikan. Indonesia sendiri saat ini merupakan negara yang berada di peringkat empat jumlah penderita diabetes mellitus atau kencing manis terbesar di dunia setelah China, India, dan Amerika.

Penyakit kencing manis (diabetes mellitus) dulu diderita oleh kalangan berumur 50 tahun keatas, tetapi sekarang ini penyakit kencing manis (diabetes mellitus) kini juga menyerang kalangan usia produktif yaitu usia sekitar 20-an.

Dari penjelasan diatas bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak yang menderita Penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Seharusnya hal ini bisa dijadikan peluang bisnis kuliner untuk menaikkan derajat nasi jagung menjadi makanan kelas menengah keatas dengan menjadikannya sebagai menu utama rumah makan.

Tidak ada salahnya membuka rumah makan dengan menu andalan dari jagung (Zea mays L.) dengan berbagai macam olahannya, sehingga yang selama ini masyarakat menengah keatas enggan mampir membeli nasi jagung di pasar-pasar tradisional bisa terpenuhi keinginannya karena menu nasi jagung tersebut sudah tersedia di restoran-restoran atau rumah makan.

Membuka usaha bisnis makanan nasi jagung dapat memberikan nuansa baru di dunia kuliner. Selain melestarikan budaya kuliner kita, nasi jagung juga menyehatkan masyarakat dan memberikan keuntungan secara finansial bagi pemiliknya karena harganya yang lebih terjangkau.

Akhir kata kalau ada kekurangannya silahkan kasih saran dan kritik dengan meninggalkan komentar pada "kolom komentar dibawah posting", dan kalaupun ada kelebihannya silahkan diambil aja ... hitung-hitung sebagai ongkos buat membaca artikel Blog Gak Mutu ini.

Tak terasa segelas kopi susu tampa gula dan satu bungkus rokok GG surya telah kosong melompong, terpaksa berangkat lagi ke warung kopi mengayuh sepeda pancal sambil bernyanyi-nyanyi lirih ... .

Ambil cangkulmu ambil pangkurmu
Kita bekerja tak jemu-jemu
Cangkul cangkul cangkul yang dalam
Menanam jagung di kebun kita (Ibu Sud) (gmt)

Sumber Photo : kampung-ugm

Suka artikel ini? Bagikan :

FacebookGoogle+