
Sinetron "Cicak Vs Buaya" merupakan cerita yang lebih seru dan tegang dari cerita-cerita sinetron yang ada sebelumnya, ceritanya begitu rumit, sulit diduga dan setiap hari memunculkan pemain pemeran atau tokoh yang berganti-ganti munculnya dan tak diduga sebelumnya.
Istilah "Cicak Vs Buaya" bermula ketika seorang oknum Polri bernama Susno Duaji saat kasus Bank Century mencuat, dan dia geram dan mengaku disadap oleh KPK. sehingga terlontar "Cicak kok melawan Buaya'. Cicak adalah istilah untuk KPK dan Buaya adalah istilah untuk kepolisian.
Banyak sekali tokoh-tokoh yang ada dalam sinetron "Cicak Vs Buaya" baik yang antagonis maupun protagonis, antara lain : Suasno Duaji yang waktu itu menjabat sebagai Kabareskim Polri, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non aktif yang ditahan oleh pihak Kepolisian sehingga menimbulkan simpati masrakat indonesia dimana-mana baik melalui dukungan langsung oleh tokoh-tokoh nasional maupun lewat dunia maya dengan melalui facebook "Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto" yang saat ini telah mencapai 1.175.940 facebookers.
Tokoh lain adalah kakak beradik Anggoro Wijoyo dan Anggodo Wijoyo, Ong Yuliani, Ari Muladi, Yulianto dan masih banyak lagi tokoh tokoh pemain yang muncul yang sebelumnya bisa tak terduga mereka menjadi pemain dalam sinetron ini.
Sampai kapan sinetron ini berakhir, kita sendiri juga ngga akan tahu sampai kapan. Yang terpenting adalah ntah yang mana yang benar, yang mana yang salah, Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu kepada siapa saja.
Dunia Ini Panggung Sandiwara
Ceritanya Mudah Berubah
Kisah Mahabrata Atau Tragedi Dari Yunani
Setiap Kita Dapat Satu Peranan
Yang Harus Kita Mainkan
Ada Peran Wajar Dan Ada Peran Berpura-pura
(Lirik : Taufik Ismail, Musik : Ian Antono)