Bendera Setengah Tiang Penggusuran PKL Pasar Maling

Sebenarnya malam ini mau posting tentang kekisruhan yang sudah Pak Liek persiapkan dari kemarin dan tinggal finishing paragraf terakhir saja. Tetapi dalam perjalanan ke warnet tadi ada sesuatu yang menggelitik di hati Pak Liek. Jadi dengan amat sangat terpaksa postingan tentang kekisruhan Pak Liek tunda dulu sampai keadaan benar-benar kembali normal seperti sedia kala.

Malam ini sekitar 300 meter dari rumah dalam perjalanan ke warnet Pak Liek masih tetap ditemani oleh si "ANU" berjalan pelan sambil menikmati goyangan si "ANU". Ada sebuah pemandangan yang menarik hati Pak Liek, sebuah rumah yang agak gelap penerangannya memasang bendera merah putih setengah tiang.

Dalam hati Pak Liek bertanya-tanya ada apakah ataukah ada seorang tokoh nasional yang meninggal sehingga memasang bendera merah putih setengah tiang, tapi kalau itu terjadi Pak Liek kok gak dengar kabar berita sama sekali di televisi.

Sambil menggoyang si "ANU" dengan lembut sekali pikiran Pak Liek melayang kilas balik ke belakang sambil bernyanyi-nyanyi dalam hati lagu Menanti Sebuah Jawaban milik Padi, Akhirnya menemukan juga sebuah jawaban bahwa rumah kecil dengan lampu temaram tersebut sedang memperingati Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober 2010.



Pak Liek terus melanjutkan perjalanan ke warnet sambil tengok kanan-kiri menghitung berapa bendera merah putih terpasang setengah tiang dalam perjalanan dua kilometer. Ternyata oh ternyata yang memasang bendera setengah tiang hanya beberapa gelintir tidak lebih dari sepuluh rumah/kantor. Pak Liek tidak tahu mereka lupa atau sengaja tidak memasang bendera merah putih setengah tiang di depan rumah/kantor.

Masih dalam perjalanan ada sesuatu hal yang menarik lagi, yaitu penggusuran oleh satpol PP yang dibantu oleh aparat kepolisian terhadap pedagang kali lima di Pasar Maling. Bedanya kali ini tidak ada kekisruhan ataupun kerusuhan pada penggusuran tersebut. Pak Liek sendiri kadang jengkel juga kalau melewati Pasar Maling karena kemacetan yang disebabkannya. Pasar Maling sendiri terletak diantara jalan depan stasiun wonokromo dan DTC (Darmo Trade Center).

Akhirnya perjalanan dengan si "ANU" sudah dekat dengan warnet, tapi sebelum menuju warnet tidak lupa Pak Liek mampir dulu ke Warung John yang tetap masih setia dengan suka rela tiap malam dijadikan tempat buat hutang kopi susu pahit tampa gula dan beberapa batang rokok GG Surya.

Suka artikel ini? Bagikan :

FacebookGoogle+