Fenomena Perebutan Kekuasaan Pada Tingkat Bawah

Pak Liek kembali lagi dengan sebuah tulisan perebutan kekuasaan, tapi kali ini lain dari biasanya tidak ada perebutan kekuasaan yang ada sangkut pautnya dengan sosok cewek cantik ataupun cewek sexy. Bagi yang ingin membaca perebutan kekuasaan berkaitan dengan cewek sexy atau cewek cantik silahkan langsung saja pesan kopi susu pahit tampa gula.

Biasanya perebutan kekuasaan ada ditingkat tinggi atau elite seperti pemilihan presiden sampai kepala pemerintahan daerah yaitu bupati ataupun walikota. Pada pemilihan kepala daerah di indonesia banyak sekali terjadi kekisruhan dimana-mana, mulai dari daftar pemilih yang amburadul sampai dengan hasil penghitungan suara yang menyebabkan adanya acara bakar membakar, batu melayang tidak karuan.

Ternyata kekisruhan perebutan kekuasaan tidak hanya terjadi di kalangan elite saja. Kekisruhan perebutan kekuasaan juga terjadi pada kalangan tingkat bawah. Seperti yang terjadi pada pemilihan Ketua RW di kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak Kelurahan Putatjaya Surabaya. Kekisruhan terjadi hanya gara-gara adanya selisih satu suara antara jumlah kertas suara dengan jumlah pemilih pada saat penghitungan suara. Selisih tersebut dipermasalahkan oleh pasangan yang kalah, kendati selisih satu suara tersebut tidak mempengaruhi hasil.


Kebanyakan yang terjadi orang malas atau tidak mau jadi Ketua RW maupun Ketua RW tetapi fenomena yang terjadi di kawasan lokalisasi dolly dan jarak lain daripada yang lain. Dimana di daerah lokalisasi dolly dan jarak, mereka pada berebut jabatan Ketua RT atau RW. Tentu ada sesuatu atau sebab musababnya mereka ramai-ramai berebut kekuasaan di tingkat paling bawah dalam pemerintahan.

Lahan bisnis yang ada di daerah tersebut merupakan alasan mereka untuk bertarung dalam pemilihan Ketua RW. Ya, posisi penyandang kursi kekuasaan pada tingkat bawah tersebut terkait langsung dengan "basahnya" posisi tersebut, yang dapat dipastikan keuntungan ekonomis menantinya.

Inilah tulisan Pak Liek yang terpaksa dipending, dikarenakan Pak Liek harus mengibarkan bendera setengah tiang terlebih dahulu. Tulisan ini sebenarnya sampai dipublish saat ini masih belum selesai seratus persen. Jadi tunggu saja episode selanjutnya hanya di Blog Gak Mutu.

Suka artikel ini? Bagikan :

FacebookGoogle+